Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kimia Hijau “Green Chemistry” dan Prinsipnya

Kimia hijau merupakan pendekatan konsep dalam perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan dari produk kimia yang diolah sedemikian rupa agar dapat meminimalkan atau menghilangkan bahaya zat kimia terhadap lingkungan dan makhluk hidup.

Dilansir dari artikel ilmiah yang berjudul Penerapan Kimia Hijau untuk Menjamin Keamanan Pangan yang di tulis oleh Dina Mustafa, kimia hijau (green chemistry), merupakan konsep dan penerapan kimia serta teknologi yang berinteraksi dengan ilmu lain yang serumpun IPA seperti fisika dan biologi.

 



Pendekatan Kimia Hijau

Tujuan dari pendekatan Kimia hijau bertujuan untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal yang ditulis oleh Dina Mustafa yang berjudul Penerapan Kimia Hijau untuk Menjamin Keamanan Pangan.

Pendekatan konsep tersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan prosedur kerja mensintesis zat- zat agar mengurangi bahaya dari zat kimia serta limbah zat kimia.

Pendekatan Kimia hijau dimulai dari perancangan untuk mencegah bahaya pada proses pembuatan zat kimia agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.

Pendekatan Kimia hijau memiliki moto “lebih baik, lebih mudah dan lebih murah merancang, mengembangkan proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi dampak buruk dari proses dan produk Kimia yang berbahaya bagi lingkungan”, dari moto tersebut kita menjadi tahu bahwa mencegah polusi, pencemaran dari zat kimia jauh lebih baik daripada menangani polusi dan pencemaran yang sudah terjadi.

Kimia hijau merupakan gagasan untuk merespon atas penggunaan zat-zat kimia yang tidak dapat terkendali dan dapat mencemari alam.

Prinsip-prinsip Kimia Hijau

Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Maria Ulfah, dkk yang berjudul “Konsep Pengetahuan Lingkungan Green Chemistry pada Program Studi Biologi”, terdapat 12 Prinsip Kimia hijau:

  1. Mencegah polutan dari proses kimia dengan prosedur kerja mensintesis agar sampah dan polutan tidak terbentuk.
  2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman, efektif dan tidak beracun.
  3. Merancang sintesis zat kimia yang tidak membahayakan.
  4. Memanfaatkan bahan baku dalam proses reaksi kimia dari material yang terbarukan.
  5. Menggunakan katalis dalam reaksi kimia.
  6. Menghindari proses derivatisasi terhadap senyawa kimia.
  7. Memaksimalkan ekonomi dengan cara merancang proses.
  8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mengcoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan reaktan lainnya.
  9. Meningkatkan efisiensi energi dengan melakukan reaksi mendekati keadaan alamiah.
  10. Merancang zat kimia yang tidak berbahaya untuk lingkungan artinya zat kimia yang dapat dengan mudah terdegradasi dan terurai.
  11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi agar dapat mencegah polusi.
  12. Memperkecil potensi dari kecelakaan kerja saat melakukan prosedur kerja mereaksikan zat kimia.

Demikianlah penjelasan tentang Kimia hijau dengan prinsip-prinsipnya. Semoga tercerahkan!

Post a Comment for "Pengertian Kimia Hijau “Green Chemistry” dan Prinsipnya"